Rapat Koordinasi Komoditi Harga Kopra Bersama Dengan Biro Perekonomian Propinsi Sulawesi Utara


Dalam rangka menyikapi menurunnya harga kopra yang merupakan komoditi unggulan Provinsi Sulawesi Utara, maka Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara melalui Biro Perekonomian mengadakan “Rapat Koordinasi Komoditi Harga Kopra” yang juga melibatkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Perwakilan Daerah Manado, pada tanggal 09 November 2011 bertempat di Ruang Rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov. Sulawesi Utara.
Rapat ini dihadiri oleh Stakeholder, Pakar, Pelaku usaha dan Media. Dalam Kesempatannya, Bpk. Ardy Mallengkey selaku Kepala Biro Perekonomian membuka rapat ini dengan memberikan gambaran mengenai permasalahan yang ada mengenai Harga Kopra yang kian menurun sampai angka Rp. 6 ribuan/kg. Sulawesi Utara terkenal dengan istilah “Nyiur Melambai”, seharusnya menjadi Provinsi yang bisa menaikkan kesejahteraan rakyatnya melalui komoditas unggulan kopra, dimana harus dipertahankan dengan harga memadai, sehingga petani menjadi sejahtera melalui kopra.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Utara menyampaikan bahwa harga kopra di pasaran pernah menyentuh harga Rp10 ribu hingga Rp12 ribu perkilo, namun sayang harga tersebut tidak bertahan lama dan kini para petani terancam gigit jari. Ada beberapa penyebab menurunnya harga Kopra di Sulut, tutur Kepala Disperindag, antara lain dikarenakan permintaan di pasaran menurun. Selain itu, adanya pedagang pengumpul yang terkadang menentukan harga bagi petani. Alasan ini juga yang disampaikan oleh perwakilan Bank Indonesia, bahwa Harga Kopra yang ada pada petani terkadang dipermainkan oleh para pedagang pengumpul.
Pada rapat ini, Kepala Biro Perekonomian yang juga bertindak sebagai pimpinan rapat, memberikan kesempatan kepada para pakar untuk memberikan argumentnya masing-masing. Ada beberapa solusi yang didapatkan pada rapat koordinasi ini antara lain disampaikan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPD Manado.

KPPU KPD Manado memberikan masukan sebagai solusi terhadap menurunnya harga Kopra di Sulut dengan mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama bekerja, karena permasalahan Kopra tidak bisa dituntaskan ketika para pihak bekerja sendiri-sendiri. KPD Manado juga menyampikan bahwa harus ada Kompetitor terhadap Industri Kopra sehingga petani memiliki alternatif penjualan yang banyak. Selain itu, harus adanya regulasi dan pengawasan terhadap pedagang perantara yang merajalela dalam menentukan harga kopra di Sulut.
Solusi-solusi lainnya yang disampaikan oleh para pakar terhadap permasalahan ini berupa harus adanya study banding ke Filipina yang terkenal dengan komoditi unggulannya yang berupa kopra, peningkatan kualitas kopra yang saat ini kalah bersaing di luar negeri.