Kanwil IV KPPU Awasi Kenaikan Harga Kedelai

Kanwil IV KPPU Awasi Kenaikan Harga Kedelai

Surabaya (5/1) – Mencermati kenaikan harga kedelai di berbagai daerah di Jawa Timur, Kanwil IV KPPU Surabaya bersama-sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur c.q Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satgas Pangan Polda Jawa Timur dan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur pada tanggal 5 Januari 2021 melakukan pemantauan ketersediaan kedelai di lapangan.

Dalam kunjungannya di gudang PT FKS Multi Agro yang merupakan importir terbesar kedelai di Indonesia diperoleh informasi bahwa kenaikan harga kedelai ini disebabkan dua hal, yaitu: meningkatnya permintaan kedelai oleh China yang cukup signifikan dan adanya permasalahan pengiriman kedelai yaitu terkait ketersedian kontainer dan padatnya lalu lintas laut.

Kondisi tersebut di atas mengakibatkan berkurangnya stok kedelai impor di dalam negeri sehingga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu tempe melonjak dari Rp 7.200 per kilogram menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Hal ini diperkuat dengan hasil survey harga kedelai tim Kanwil IV di lima kota yaitu Surabaya, Sidoarjo, Malang, Mojokerto dan Semarang yang menunjukan harga kedelai impor di tingkat pasar tradisional yaitu rata-rata Rp 11.500,-.

Menyikapi hal ini Disperindag Jatim meminta importir untuk melaporkan stok kedelai, sedangkan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur akan menjajaki kemungkinan penyusunan skema kredit yang diharapkan dapat membantu meringankan beban pengrajin tahu tempe. Sementara itu KPPU akan fokus pada potensi ada tidaknya dugaan penahanan pasokan yang dapat mempengaruhi harga kedelai.