Perkembangan Persaingan Usaha di Indonesia Menuju Industrialisasi 4.0

Perkembangan Persaingan Usaha di Indonesia Menuju Industrialisasi 4.0

Jakarta (6/3) – Misi Indonesia menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045 tak pelak membuat semua industri berlomba untuk meningkatkan diri. Pertumbuhan ekonomi ini harus didukung dengan perkembangan ekonomi industri di Indonesia. Dalam misi itu, Indonesia harus mempersiapkan diri terlebih pada pengembangkan SDM yang unggul dan berkarakter untuk bisa bersaing.

Menjawab misi tersebut, Ketua KPPU Kodrat Wibowo menghadiri undangan sebagai narasumber pada seminar daring yang diselenggarakan oleh Universitas Trilogi pada 6 Maret 2021 bertajuk “Industrialisasi Berbasis Produk Unggulan dan Kearifan Lokal & Perkembangan Persaingan Usaha di Indonesia Menuju Industrialisasi 4.0”. Dalam seminar daring yang juga dihadiri oleh Dosen dan Ketua Senat Universitas Trilogi Benny Pasaribu ini, Kodrat menjelaskan bagaimana KPPU bersiap untuk menghadapi misi Indonesia sebagai negara ekonomi yang besar tersebut.

KPPU yang dibentuk pada era reformasi dan menjadi Komisi pertama untuk menjawab tantangan perkembangan dunia ekonomi dan investasi ini, mengawasi berbagai bentuk perilaku yang tidak sehat, dan mengawasi kebijakan Pemerintah yang tidak pro persaingan, sehingga pasar bisa berjalan secara efisien dan sesuai dengan prinsip persaingan. “Dalam mendukung upaya Pemerintah ini, KPPU mengusung persaingan sehat, bukan persaingan bebas. Kami meneliti bentuk-bentuk pasar tentang konsentrasi industri di Indonesia, sehingga struktur pasar ekonomi industri di Indonesia terpantau,” katanya.

Kodrat juga menjelaskan saat ini fokus KPPU pada pengawasan sektor ekonomi digital ada pada perkembangan dan potensi bisnis di sektor ekonomi digital mendorong pelaku usaha untuk ikut bermain, semakin banyak perusahaan akan meningkatkan tekanan persaingan, dan KPPU terus melakukan pengawasan agar persaingan tetap terjaga. “KPPU juga menemukan kajian berupa adanya pondasi utama persaingan di sektor digital yakni penguasaan data dan keberadaan jaringan. Perusahaan yang kuat dalam penguasaan data akan sangat mudah untuk membentuk jaringan informasi, sedangkan perusahaan yang menguasai jaringan informasi akan jauh lebih mudah mengumpulkan data dalam jumlah yang besar,” jelasnya.

Dalam paparan lainnya, Benny yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua KPPU pada periode pertama ini juga menjelaskan untuk menjadi ekonomi yang kompetitif, diperlukan usaha yang komparatif dan kolaboratif yang bertujuan untuk kemakmuran rakyat. Untuk menuju Indonesia Unggul 2045, diperlukan pula technosociopreneurship, pertumbuhan ekonomi, industrialisasi 4.0 berbasis produk unggulan daerah, dan kearifan lokal. Hal-hal tersebut mendukung ekonomi Indonesia lebih maju. “Arah dan tujuan Indonesia sudah jelas, semua harus saling mendukung. Terutama dalam sektor industri. Tidak hanya bergantung pada labor dan kapital lagi, namun skill dan karakter SDM menjadi sangat dibutuhkan.”

Kodrat menutup seminar daring ini dengan kesimpulan “kompetisi yang sehat membuat ekonomi Indonesia menjadi maju dan siap menuju Indonesia Unggul 2045.”