Penerapan Prinsip Persaingan Sehat di Kabupaten Simalungun

Sebagai  salah  satu  upaya  untuk  meningkatkan  kerjasama  dan komunikasi dengan para stake holder khususnya  instansi-instansi pemerintah   KPD   Medan   yang  diwakili  oleh  Bapak  Gopprera Panggabean  selaku kepala KPD Medan melaksanakan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Audiensi  dengan  pemerintah  Kabupaten  Simalungun (07/03) yang diwakili oleh Asisten Dua Bidang Ekonomi dan  Pembangunan, Kabag Pembangunan,   Kabag   Bina  Marga  dan  Kabag  Tata  Ruang  dan Pemukiman.  Dalam  Audiensi  tersebut  Bapak Gopprera selaku KPD Medan menekankan bahwa KPPU  sebagai lembaga yang  diberi  tugas untuk  memberikan  Saran  dan  Pertimbangan  terhadap  kebijakan Pemerintah  yang  tidak sejalan UU No.5 Tahun 1999 dalam hal ini KPD  Medan  melakukan identifikasi permasalahan persaingan usaha yang  tidak  sehat  ke  instansi – instansi  pemerintah  melalui audiensi  sebagai  upaya  dalam  pemberian  advokasi  dari  sisi persaingan   usaha   agar   peraturan  yang  diterbitkan   tidak bertentangan   dengan   UU  No.   5  Tahun   1999.  Beliau  juga menyampaikan bahwa dalam UU No. 5 Tahun 1999  mengandung  materi yang  terdiri  dari  perjanjian  yang  dilarang,  kegiatan  yang dilarang,   posisi   dominan,   tentang   lembaga    KPPU    dan ketentuan-ketentuan yang lain dan hampir  70%  proses  penegakan hukum yang paling banyak  ditangani  oleh  KPPU  adalah  perihal persekongkolan khususnya terkait dengan tender yang dilakukan di instansi – instansi pemerintah.
Bapak  Kepala  KPD  Medan menegaskan bahwa persekongkolan tender dapat terjadi sejak tahap perencanaan hingga ke tahap  penentuan pemenang,  seperti  membuat  persyaratan  yang  mengarah  kepada pelaku  usaha tertentu, meloloskan pengusaha tertentu pada tahap evaluasi  meskipun tidak memenuhi persyaratan yang diminta dalam dokumen  tender  atau  lelang  tersebut.
Menanggapi hal tersebut pihak  Pemerintah Kabupaten Simalungun sangat antusias menyambut dan berdiskusi  dengan  KPD  Medan  khususnya  berkaitan  dengan persoalan  tender,  Pemkab   Simalungun   juga   berharap  dalam pengeloaan uang Negara diharapkan tidak terjadi  kesalahan  yang dapat  menjadi jerat bagi mereka sendiri sebab dalam pelaksanaan tender seringkali  pihak-pihak merasa dirugikan dan merasa tidak puas  atas  hasil  lelang, untuk  itu  mereka akan sangat senang apabila dapat berdiskusi dengan KPPU perihal pelaksanaan tender.  Bapak Gopprera  Panggabean  menyambut  baik  hal  tersebut  dan Beliau  juga  menegaskan  bahwa  dalam tender penawaran terendah bukan berarti  harus  sebagai  pemenang  namun  yang  terpenting adalah kualitas yang mampu ditawarkan oleh Peserta  Lelang serta dokumen  penawarannya  sudah memenuhi  persyaratan  administrasi dan teknis, untuk itu sangat diharapkan supaya dalam pelaksanaan tender dilingkungan  Pemkab  Simalungun  memperhatikan  UU No. 5 Tahun 1999 dan Perpres No. 54 tahun 2010.