Jelang Nataru, Kanwil I KPPU Bersinergi Lakukan Pemantauan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pangan di Kota Medan
Medan (14/12) – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, KPPU terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan satgas pangan Kota Medan untuk memastikan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok penting di Kota Medan tetap aman.
Bertempat di Ruangan Rapat II Kantor Walikota Medan, pertemuan dipimpin oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Ir. Hj. Emilia Lubis dengan menghadirkan unsur Satgas Pangan Kota Medan diantaranya Kantor Wilayah I KPPU dalam hal diwakili oleh Devi Lucy Siadari, Pimpinan dan perwakilan OPD dari Pemko Medan, Komando Distrik Militer (Kodim), Polres Resor di wilayah Kota Medan serta pelaku usaha komoditas pangan di Kota Medan diantaranya PT Mabar Feed, PT Karya Semangat Mandiri, PT Musim Mas, PT Wilmar, PT SJL dan PT MGN.
Dalam paparannya Emilia menyampaikan neraca kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan Kota Medan periode Januari-November 2022 dan proyeksi ketersediaan komoditas beras, jagung, kedelai, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, daging sapi, daging ayam ras masih aman, sedangkan untuk komoditas cabai rawit, cabai merah, beras, dan telur ayam ras dalam kondisi terjaga.
Kepala Bulog Cabang Medan, Dharma Wijaya menerangkan bahwa stok beras cadangan pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum Bulog Sumatera Utara mencapai 12 ribu ton dan sudah mulai digelontorkan ke beberapa pasar di Sumatera Utara, salah satunya Kota Medan. Sementara Januari 2023 akan masuk 25 ribu ton beras yang dialokasikan cukup hingga Maret 2023.
Dharma juga menjelaskan belum terealisasinya penyerapan beras petani karena harga beras di tingkat petani cukup tinggi mencapai Rp9.000 per kg. Sedangkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras Rp8.300 per kg. Kalau pembelian beras petani mahal maka harga jual di pasar juga mahal mengingat sebagian besar masyarakat Kota Medan mengkonsumsi beras Premium.
Selanjutnya Devi Lucy menanggapi terkait kenaikan harga telur dan daging ayam, berdasarkan hasil wawancara dengan para peternak, kenikan harga telur dan ayam ras terjadi karena saat ini kondisi cuaca kurang baik. Kondisi tersebut menyebabkan produksi peternak berkurang, ditambah lagi saat ini permintaan konsumen mulai meningkat. Lebih lanjut Devi menyatakan bahwa dalam rangka menyambut Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, maka kegiatan pemantauan dan pengawasan KPPU akan lebih intensif dilakukan dan bekerja sama dengan semua pemangku kebijakan di wilayah kerja.