KPPU Terima Kunjungan OECD/KPC

KPPU Terima Kunjungan OECD/KPC

Jakarta (11/7) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Organisation for Economic Cooperation and Development / Korea Policy Center (OECD/KPC) akan mengadakan kegiatan pengembangan kapasitas kompetensi bagi otoritas persaingan usaha se-Asia Tenggara. Membahas rencana tersebut, Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha menerima Director General OECD/KPC Hotae Kim, Senior Capacity Building Specialist OECD/KPC Lim Dong Hyun, beserta jajaran dalam kunjungannya ke Kantor KPPU di Jakarta, pada 11 Juli 2024.

OECD/Korea Policy Centre (OECD/KPC) Competition Program merupakan salah satu proyek kerja sama antara OECD dan Korea Selatan yang memberikan peningkatan kapasitas terkait hukum dan kebijakan persaingan di kawasan Asia sejak tahun 2004. Melalui programnya, OECD/KPC telah melaksanakan berbagai aktivitas bagi pengembangan kompetensi lembaga persaingan usaha di Asia Tenggara. Berbagai aktivitas tersebut umumnya diikuti oleh 15-20 lembaga persaingan di seluruh Asia Tenggara.

OECD/KPC dalam kunjungannya menyampaikan niatannya dalam mengadakan kegiatan seminar persaingan bagi Otoritas Persaingan se-Asia Pasifik dan hakim di Indonesia pada tanggal 14-17 Oktober 2024, di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Eugenia berharap dapat mengangkat pembahasan seputar praktik terbaik atas penerapan program kepatuhan dan competition checklist dari berbagai otoritas persaingan. “Harapannya dengan diadakannya kegiatan capacity building ini, KPPU dapat mempelajari bagaimana best practice di berbagai otoritas persaingan sehingga nantinya dapat diadaptasi oleh KPPU guna meningkatkan performa persaingan usaha di Indonesia,” jelas Eugenia.

Indonesia sendiri telah berpartisipasi aktif secara rutin mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh OECD/KPC, baik sebagai pembicara maupun peserta aktif dalam kegiatan dimaksud. Sebagai salah satu observer tetap OECD, KPPU turut memberikan kontribusi aktif dalam menentukan arah pengembangan kompetensi yang ada, khususnya jika dikaitkan dengan kebutuhan di wilayah ASEAN.