KPPU Soroti Pemda Yang Tidak Pro Persaingan

Komisi  Pengawas  Persaingan Usaha  (KPPU)  RI Kantor Perwakilan Daerah Medan  melakukan kunjungannya  ke Redaksi Harian Batak  pada  Selasa, 1 Mei 2012.  Hal  penting  yang sangat dicermati KPPU  KPD Medan yang diwakili oleh Komisioner KPPU,  Benny Pasaribu,  dan didampingi  oleh Kepala KPD Medan, Goprrera  Panggabean,  ialah  seputar  besarnya pengadaan jasa konstruksi  di  daerah  Sumatera  Utara  yang mencapai besaran Rp. 5,3  Triliun  pada  tahun  2010.  Namun  hal  yang  paling diperhatikan  adalah  minimnya laporan yang masuk KPPU terkait persekongkolan tender  di  sektor  jasa  konstruksi ini. “Saya tidak tahu persis, kenapa dari anggaran sebesar itu tidak  ada yang mengajukan keberatan atau laporan ke KPPU. Apakah rekanan yang ada tidak tahu dengan KPPU  atau  tender  sudah  berjalan dengan mekanisme yang   benar  atau  persekongkolan  dilakukan dengan rapi misalnya ada uang mundur  sebagai peserta tender,” kata Benny.

Disinyalir,  menurut  Benny Pasaribu,  masih  terdapat  banyak persekongkolan  dalam  proses  tender  yang  terjadi di proyek pemerintahan. Indikasi tersebut terlihat dari banyaknya tender dengan selisih harga penawaran dan  pagu  yang  kurang  dari 5 persen,  sedangkan batas penawaran yang wajar kurang lebih  15 persen.    Artinya   ada   banyak  anggaran  pemerintah   yang seharusnya dapat dihemat jika tidak ada persekongkolan tender. Selain itu kompetisi  dalam  tender  dapat  mendorong  rekanan menjadi  lebih  profesional dan pemerintah memperoleh kualitas barang atau jasa yang terbaik.  Ke depan,  KPPU  berharap  dan mengajak  masyarakat  yang  merasa   ada   permasalahan  dalam persaingan usaha tidak sehat untuk melapor  pada KPPU.  Selain itu KPPU juga terus memonitor regulasi pemerintah  yang  tidak “Pro Persaingan” dengan maksud agar perekonomian rakyat  lebih maksimal dan kesejahteraan masyarakat tercapai.