Asosiasi Pasar Beraudiensi dengan KPPU

Banyaknya pasar tradisional yang terkesan kumuh, becek dan menciptakan rasa tidak nyaman dibandingkan dengan pasar modern yang menjamur di wilayah pedesaan sampai perkotaan membuat Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) meminta saran ke KPPU.
Jakarta – Dengan semakin menjamurnya pasar modern saat ini, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) meminta saran dari KPPU, terutama dengan kenyataan di lapangan bahwa pasar tradisional memiliki sarana dan prasarana atau infrastruktur yang kurang memadai dibandingkan dengan pasar modern.
“Persoalan pasar tradisional dengan pasar modern ini, KPPU berada di posisi sebagai pemberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah. Ketika permasalahan Indomart mencuat dulu itu (2000), kita sudah memberikan saran ke pemerintah,” tukas Ketua KPPU Tadjuddin Noer Said saat diskusi berlangsung ruang audio visual KPPU,(04/09/2012).
Lebih jauh Tadjuddin mengungkapkan bahwa setelah dicermati secara mendalam, persaingan yang terjadi antara pasar modern dengan pasar tradisional juga tidak lepas dari kebijakan politik daerah masing-masing. Saat kasus Indomart mencuat pada 2000, KPPU telah merekomendasikan kepada pemerintah agar segera melakukan pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil menengah atau pengecer kecil agar memiliki daya saing lebih tinggi, sehingga berdampingan dengan usaha-usaha menengah atau besar.
“Kita tidak anti bahwa pasar modern tumbuh, minimarket tumbuh. Sekarang ini 10 kementerian ngurusin pasar, salah satunya Departemen Perdagangan. Departemen Kesehatan juga punya program pengelolaan pasar ini, Pasar Sehat namanya, dan menurut saya ini tidak efisien. Hal ini memang tidak bisa dihindari, tapi harus diatur,” ujar Ketua Umum Asparindo Joko Setiyanto yang pada kesempatan tersebut hadir bersama para pimpinan asosiasi pasar lainnya. (nsa)