Public Hearing di Balikpapan – BISNIS LOGISTIK: AP Logistik Balikpapan dituduh monopoli
BALIKPAPAN Selasa, 27 November 2012 : Asosiasi perusahaan pemberi jasa pengurusan dan pengiriman dokumen dan barang di Bandara Sepinggan Balikpapan mengklaim berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp600 juta per bulan akibat beroperasinya PT Angkasa Pura Logistik (AP Logistik) yang disinyalir melakukan praktik monopoli.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Forwarder Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) Kalimantan Timur Bambang Soediyatmoko mengatakan disinyalir AP Logistik mengupayakan praktik monopoli karena menguasasi pergudangan hingga jasa penyerahan barang. Para pengusaha forwarding mengeluhkan praktik penyerahan barang yang juga dilakukan AP Logistik karena dianggap mengambil lahan bisnis forwarding.
“Kami mensinyalir ada upaya-upaya untuk memonopoli jasa forwarding di Bandara Sepinggan,” ujarnya usai public hearing bertajuk Mewujudkan Persaingan Usaha yang Sehat Dalam Bisnis Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) di Bandara Sepinggan Balikpapan, Senin (26/11). Berthy Leiwakabessy, salah satu perwakilan dari EMPU di Bandara Sepinggan, menyebutkan kerugian yang harus diderita oleh perusahaan forwarding mencapai Rp500 juta hingga Rp600 juta per bulan.
Penyebabnya, tarif sebesar Rp770 per kilogram yang dibebankan kepada konsumen sebanyak Rp550 per kilogram dibayarkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Balikpapan sebagai biaya sewa gudang. Sisanya, dinikmati oleh EMPU sebagai keuntungan perusahaan. “Karena sekarang ada AP Logistik, pendapatan tersebut berpotensi menurun. Sisa sebesar Rp220 kilogram yang biasanya bisa kami pungut menjadi hilang,” tukasnya. Pada kondisi normal, jumlah barang yang masuk bisa mencapai 170 ton. Angka ini meningkat ketika peak season yakni ketika Ramadhan dan Lebaran yang bisa mencapai 224 ton per hari.
Sementara barang yang keluar sepanjang 2011 tercatat sebanyak 45.433 ton per tahun. Komposisi jumlah barang yang masuk mencapai 70% dibandingkan dengan total barang yang lalu lalang di Bandara Sepinggan. Kepala Cabang Balikpapan AP Logistik Francius Elvanus Walenta meyerahkan penilaian atas dugaan praktik monopoli tersebut kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sebagai perusahaan forwarder, tambahnya, AP Logistik juga membayar biaya sewa gudang kepada PT Angkasa Pura I (Persero).
Walenta menambahkan pihaknya selama ini tidak pernah melakukan diskriminasi dalam operasional kargo di bandara. “Semuanya sama karena kami mengutamakan keamanan dalam kargo. Tugas kami di sini memeriksa dan mengantarkan barang dari Lini 2 ke Lini 1 atau sebaliknya,” tegasnya. Keamanan merupakan hal utama yang harus dijamin dalam layanan kargo karena pengangkutannya kebanyakan dilakukan dengan pesawat penumpang. Apabila keamanan tidak dijamin, maka berpotensi resiko terhadap keselamatan penerbangan. (aidil)
sumber : https://www.bisnis.com/articles/bisnis-logistik-ap-logistik-balikpapan-dituduh-monopoli