Audiensi: Pengaruh Tata Niaga Komoditi Unggulan terhadap Persaingan Usaha di Sulawesi Utara

MANADO – Melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat adalah salah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dalam rangka mencari isu persaingan usaha pada pola distribusi komoditi-komoditi unggulan dan bahan pangan di Sulawesi Utara (Sulut), pada 16 April 2012, KPD Manado melakukan audiensi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulut.
Kedatangan KPD Manado diterima oleh Ibu Feby selaku Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut dan Bapak Marthen Sirappa, S.E. Pada audiensi, KPD Manado memaparkan secara umum mengenai maksud audiensi ke Disperindag Sulut dan menyampaikan data awal yang telah diterima KPD Manado terkait komoditi unggulan di Sulut khususnya mengenai VCO (Virgin Coconut Oil). VCO yang merupakan produk turunan kelapa memiliki potensi besar untuk dijadikan produk unggulan. Hal ini disebabkan Sulut merupakan provinsi yang memiliki perkebunan kelapa yang besar. Namun, kondisi perusahaan VCO di Sulut akhir-akhir ini banyak yang tutup.
Bapak Marthen Sirappa menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada peraturan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan VCO. Adapun model pemasaran VCO di Sulut masih ditangani langsung oleh pelaku usaha yaitu dengan cara menjual langsung ke Supermarket dan apotek-apotek di Sulut. Sedangkan dari pihak Disperindag sudah beberapa kali membawa VCO sebagai bahan pameran baik dalam negeri maupun luar negeri, tetapi pihak perusahaan belum bisa memenuhi permintaan pembeli baik dari segi standar kualitas maupun kontinuitas sehingga banyak pelaku usaha yang gulung tikar.
Ibu Feby juga menjelaskan mengenai tata niaga komoditi cengkih di Sulut. Harga cengkih di Sulut mengalami kenaikan harga, tetapi pada saat harga cengkih itu naik, cengkih sudah tidak berada di tangan petani itu sendiri melainkan sudah di tangan pengumpul. Sehingga yang merasakan manfaat yang besar terhadap kenaikan harga cengkih tersebut adalah pedagang pengumpul.