Perekonomian Indonesia 2012 dan Proyeksi Perekonomian Indonesia 2013

(Jakarta, 3/12) – Biro  Pengkajian  Persaingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menggelar diskusi terbuka dengan tema  Kondisi  Perekonomian Indonesia  2012  dan Proyeksi Perekonomian Indonesia 2013. Hadir  sebagai pembicara  dalam  forum  tersebut  antara lain Dr. Haryo Aswicahyono dari CSIS,   Wahyu   Ningdarsih  dari  BPS,  Rina  Suksmaningrum  dari  Kantor Koordinator  Perekonomian  dan Deni  Rifki  Purwana  dari Biro Riset KPK. Diskusi  ini  dipandu  oleh  Taufik  Ariyanto SE, ME, selaku Kepala  Biro Pengkajian KPPU.
Dalam  paparannya,  Haryo menjelaskan tentang kondisi ekonomi global yang mengalami   pelemahan.  Bahkan  pelemahan  perekonomian  dengan  sejumlah indikator menciptakan pemulihan ekonomi yang cukup lama.  Indonesia tidak lepas  dari  dampak  melemahnya  ekonomi  dunia. Harga  komoditas  ekspor menurut  Haryo dalam paparan di depan sejumlah peserta juga melemah. Bisa jadi  dampak  krisis membuat permintaan ekspor ikut terkait. Kondisi  ini juga  berdampak  pada  harga-harga komoditas impor yang diperkirakan ikut melemah.
Dalam  penjelasannya, Haryo  juga  menyinggung  beberapa  isu  penting di tanah air.  Pertama,  tentang  lemahnya daya saing ekpsor. Dari data yang dipaparkan  terjadi kondisi di mana ekspor non migas Indonesia  mengalami penurunan,  sementara  impor  barang  modal  dan  minyak membesar. Kedua, meningkatkannya  kebijakan  proteksi secara global. Ketiga,  meningkatnya upah  buruh  yang  lebih  tinggi  dibandingkan dengan Thailand dan India. Kondisi ini menurut Haryo mendorong pelemahan dari sisi penyerapan tenaga kerja sejak tahun 1997.
Dampaknya bagi KPPU,  sebagai  lembaga  pengawas  persaingan  KPPU  perlu mengkaji dan harus hati-hati terkait trade off antara manfaat  persaingan impor, perlindungan produsen dan manfaat turunnya harga barang impor bagi konsumen.