Ketua KPPU buka-bukaan tentang Isu Persaingan
KPD KPPU Balikpapan (7/09/15) – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf yang baru menjabat untuk periode 2015-2017 mengatakan bahwa untuk merenspon dinamika ekonomi kita 2,5 tahun kedepan kepemimpinan kita yakin bisa dan mampu memberi kontribusi penyelesaian permasalahan-permasalahan ekonomi di Indonesia, didampingi oleh Wakil Ketua KPPU ibu Kurnia Sya`ranie, ujarnya di sela-sela acara confrence pers di Balikpapan “sedapatnya guna merespon dinamika ekonomi di Indonesia, kita akan tetap fokus dan lebih fokus lagi terhadap beberapa is-isu persaingan terutama sektor strategis untuk segera kita tuntaskan, apalagi yang sedang kita tuntaskan saat ini. Kami sedang menangangai permasalahan indikasi dugaan kartel daging sapi.
Dugaan kartel daging ini kita tahu bersama dampaknya sangat besar bagi rakyat Indonesia, KPPU akan tuntaskan permasalahan ini sehingga pelaku-pelaku usaha yang curang tidak lagi berbuat hal yang sama dan akhirnya menjadi pelajaran bagi semua pelaku usaha agar tidak melakukan kartel dan rakyat dapat merasakan dampak yang baik, katanya saat didepan awak media di Balikpapan
Syarkawi mengatakan lima poin penting itu menjadi fokus pengawasannya yaitu sektor perbankan, pangan, logistik, pendidikan dan kesehatan, khususnya jelang menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai bergulir pada 31 Desember 2015 perlu perhatian bersama baik persiapan dalam rangka menyambutnya ataupun memenangkan persaingan didalamnya.
Sektor pangan misalkan, adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pengawasan KPPU, mengingat tingginya konsumsi daging di Indonesia, jika persediaan daging sapi yang ada di Indonesia saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat setidaknya praktek kartel yang membuat resah sebagian rakyat Indonesia itu jangan terjadi, terjadinya praktek ini karena ada pihak-pihak yang menahan pasokan daging karena langkanya daging sapi dipasaran. Hasilnya, dari beberapa lokasi peninjauan ditemukan penumpukan hewan sapi yang tidak dipotong” ujar mantan dosen di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
”Untuk praktik kartel di bidang pangan saat ini sudah langsung ditanganinya dan KPPU telah melakukan serangkaian inspeksi di daerah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi guna mengidentifikasi masalah kelangkaan atau mahalnya harga-harga pangan, khususnya masalah daging dipasaran. Untuk permasalahan ini KPPU menemukan adanya indikasi mengarah pada praktik kartel dan hasil penyelidikan kami belum rampung. Selasa, pekan depan sudah diumumkan hasilnya” tambahnya.