KPPU Lakukan Diskusi Persaingan Usaha Dalam Industri Perberasan Di Makassar

Makassar (26/10) – Dengan adanya fenomena peningkatan harga beberapa komoditas terutama yang menyumbang dalam peningkatan angka inflasi, maka KPPU senantiasa mencermati komoditas pangan, salah satunya adalah beras. Oleh karena itu, KPPU menyelenggarakan Forum Diskusi terkait Persaingan Usaha dalam Industri Perberasan yang dihadiri oleh Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan, Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pertanian serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan dari Provinsi/Kota/Kabupaten di Sulawesi Selatan, dan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Syarkawi Rauf selaku Ketua KPPU. Syarkawi menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mendengar informasi dari para peserta undangan terkait Industri Perberasan. Persoalan beras sudah cukup lama dan sampai sekarang penyelesaiannya cukup sulit sehingga dibutuhkan informasi yang selengkap-lengkapnya mengenai jumlah produksi dan konsumsi beras secara nasional. Harga beras berfluktuasi maka Pemerintah menetapkan Harga Pembelian Petani (HPP) Beras. Secara internasional, market power pasar beras Indonesia untuk menentukan harga beras sangat lemah dibandingkan dengan pemain utama beras di internasional seperti Thailand dan Vietnam. Indonesia selama ini selalu menjadi price taker dan harga beras domestik selalu dipengaruhi oleh harga beras pasar internasional. Oleh karena itu, KPPU ingin mengkaji kebijakan pemerintah terkait larangan impor beras sebagai upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.
Selanjutnya adanya arahan dari Nawir Messi selaku Komisioner KPPU. Pemerintah perlu menyatukan cara menginterpretasikan jumlah produksi dan konsumsi beras yang dilihat melalui luas lahan dan produktivitas dimana seharusnya beras Indonesia surplus namun faktanya Indonesia melakukan impor beras. Daya tawar petani terhadap pedagang pengumpul sangat rendah (imperfect competition). Oleh karena itu, KPPU ingin mendengarkan kondisi industri perberasan di masing-masing daerah.
Acara dilanjutkan dengan pemberian informasi dari masing-masing peserta yang menjelaskan kondisi industri perberasan di daerah meliputi produksi gabah/beras, harga gabah/beras, kualitas gabah/beras, struktur pasar perberasan dan pemasaran beras. Setelah seluruh informasi dari para peserta undangan terkumpul, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi Hasil Kajian KPPU terkait Industri Perberasan yang disampaikan Ramli Simanjuntak selaku Kepala KPD KPPU Makassar. Dalam alur distribusi beras mulai dari petani, pengumpul, penggilingan, pedagang besar, pedagang pengecer dan konsumen perlu dicermati oleh KPPU terkait dengan perilaku masing-masing pelaku usaha dalam konteks persaingan usaha. (Rny)