Ketua KPPU: Jika ada Permainan "Mafia" Beras, KPPU Akan Tindak Tegas!

Karawang – Setelah beberapa hari yang lalu melakukan sidak beras ke Pasar Induk Cipinang, KPPU kembali melakukan blusukan ke Pasar Induk Beras Karawang (PIBK), Jum’at (28/11/2015). Blusukan ini langsung dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua KPPU M. Syarkawi Rauf dan R. Kurnia Sya’ranie dan Anggota KPPU Sukarmi.
Berdasarkan temuan lapangan saat melakukan sidak di Cipinang, KPPU melihat adanya perilaku bisnis tidak sehat dalam mata rantai distribusi beras di Jakarta. Saat ini, meski terdapat kelangkaan beras medium, sejumlah pemasok beras dari sejumlah daerah mengaku kesulitan memasok beras ke Jakarta. Pada akhirnya, hal ini membuat pasokan beras medium mengalami kelangkaan, sehingga harganya menjadi naik.
“Saya pimpin langsung sidak ini untuk tahu bagaimana kondisi beras yang masuk ke Jakarta. Kemarin, ketika sidak ke Cipinang, beras IR 64 medium itu harganya Rp 8.900 – Rp 9.000 yang untuk beras medium, tapi stoknya sedikit. Di Karawang ini, buktinya 3-4 toko besar yang semuanya kita datangi stoknya masih banyak,” tutur Syarkawi.
Menurut Syarkawi, indikasi permainan ini ada di permainan distribusi beras, yang khusus ke Jakarta. Maka dari itu dirinya telah menugaskan tim investigator terbaik KPPU untuk segera menelusi kejadian ini.
“KPPU akan mendalami bagaimana alur distribusi beras ini. Siapa yang sebenarnya membuat pasokan beras jadi terhambat seperti sekarang. Jika terbukti ada perilaku persaingan tidak sehat, tentu KPPU akan tindak tegas,” ujar Syarkawi.