KPD KPPU Batam Kaji Bisnis Karet di Jambi

Jambi (12/4) – Sinergi yang kuat antara KPPU dengan pemerintah baik di pusat maupun di daerah sangat diperlukan dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat. Hal ini disampaikan oleh kepala KPD Batam Lukman Sungkar yang didampingi oleh sejumlah stafnya kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan yaitu Bapak Tagor Mulia beserta jajarannya, antara lain perwakilan dari Inspektorat Pengawasan, Biro Hukum, dan Dinas Perindsutrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, pada pertemuan audiensi yang berlangsung di ruang pertemuan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Selasa pagi (12/4).
Pihak Pemerintah Provinsi Jambi menyambut baik maksud kunjungan KPPU dan berharap dapat bekerjasama lebih lanjut dan bersinergi sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan di daerahnya. ”Kita berharap sinergi ini dapat membawa dampak positif terhadap pembangunan terutama ekonomi kerakyatan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat” ujar Tagor.
Selain itu Bapak Tagor juga menyampaikan bahwa salah satu permasalahan yang diduga terkait dengan persaingan usaha yang terjadi di Jambi adalah mengenai rendahnya harga jual karet yang sangat merugikan para petani tradisional. Meskipun telah ada pasar lelang, namun harga karet masih tetap rendah. Hal ini diduga ada ”permainan” yang dilakukan oleh para pengepul karet pada pasar lelang. ”Dengan adanya pasar lelang karet, harapan kita mereka (para pengepul) dapat saling bersaing. Namun harga karet tetap murah, dugaan kita mereka udah saling bersepakat, karena yang beli mereka-mereka juga”, jelas Tagor.
Menanggapi hal tersebut, Kepala KPD Batam Lukman Sungkar menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian terhadap bisnis karet di Provinsi Jambi. Sebagai salah satu daerah penghasil karet terbesar di Indonesia, Bisnis karet di Jambi tentunya dinilai berpengaruh terhadap sektor industri di hilirnya. ”Itu akan kita lakukan kajian, Jambi ini kan penghasil karet terbesar, kalau di sini sudah seperti itu, nanti yang lain pada ngikut”, ujar Lukman.
Sebagaimana diketahui bahwa harga jual getah karet dari petani tradisional sangat rendah, namun harga jual ban sebagai salah satu produk yang menggunakan bahan baku karet tetap tinggi. Pemerintah Provinsi Jambi berharap agar kajian yang akan dilakukan oleh KPPU tersebut dapat membuahkan hasil sehingga dapat menyelsaikan polemik yang selama ini menggerogoti perekonomian daerah penghasil karet terbesar tersebut dan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani karet. (dp)