Himpun Isu Terkini, KPD Batam Gelar Dialog Persaingan Usaha

Batam – “Dimana ada gula disitu ada semut, jika banyak potensi maka akan banyak pengusaha yang datang”, kata Komisioner KPPU Kamser Lumbanradja menggambarkan kondisi Kota Batam sebagai kawasan industri pada pembukaan dialog persaingan usaha yang digelar KPPU pada Jumat pagi bertempat di Harris Hotel Batam Center (26/8/2016).
Selain Kamser, tampak juga komisioner KPPU lainnya, Saidah Sakwan, Direktur Merger KPPU, Taufik Ariyanto, Kepala KPPU Kantor Perwakilan Daerah Batam, Lukman Sungkar, Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam, Rudi Sakyatiri, serta Kepala Kantor Air dan Air Limbah, Badan Pengusahaan Batam, Toto Widya. Adapun peserta yang hadir adalah para pelaku usaha yang tergabung dalam kadin Kota Batam.
Kegiatan ini bertujuan antara lain untuk menghimpun informasi mengenai kondisi aktual persaingan usaha di wilayah Batam dari para pelaku usaha. Kamser mengungkapkan, sebagai kawasan industri, potensi terjadinya persaingan usaha tidak sehat di Batam cukup tinggi. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, ongkos angkutan kontainer Batam – Singapura ternyata lebih mahal daripada Jakarta – Hongkong. Menurutnya hal ini tidak wajar karena jarak Batam – Singapura sangat dekat dan hanya memakan waktu tempuh dua jam, jauh lebih dekat dibandingkan Jakarta – Hongkong yang memakan waktu tempuh 7 hari 11 jam.  Ia meminta Kepala KPPU KPD Batam Lukman Sungkar untuk menindaklanjuti indikasi pelanggaraan hukum persaingan usaha yang dilakukan oleh perusahaan angkutan kontainer rute Batam – Singapura.
Lukman Sungkar menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyelidiki masalah tersebut. Selain itu Ia juga menghimbau pelaku usaha untuk melapor ke KPPU jika mengetahui terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. “Kami mengajak para pelaku usaha, jika ada usahanya yang dihambat, bisa konsultasi atau lapor ke KPPU, jangan kuatir karena identitas Pelapor dirahasiakan”, ujar Lukman.
Ketua Kadin Kota Batam Jadi Rajagukguk menilai kegiatan yang diselenggarakan oleh KPPU sangat bermanfaat. Menurutnya praktek monopoli yang dilakukan segelintir pengusaha sangat merugikan semua pihak. Sehingga iklim persaingan sehat sangat diperlukan. “Pada dasarnya semua pengusaha menginginkan iklim persaingan sehat”, pungkasnya.