TPID Kota Sibolga libatkan KPPU Kanwil I bahas strategi menekan inflasi

TPID Kota Sibolga libatkan KPPU Kanwil I bahas strategi menekan inflasi

Sibolga (22/5) – Sebagai wujud partisipasi dalam pengendalian inflasi daerah, Kakanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak, menghadiri Kegiatan Rapat Koordinasi Inflasi TPID Kota Sibolga yang diselenggarakan di Graha Nauli Bank Indonesia Kota Sibolga.

Rapat Koordinasi TPID dipimpin oleh Walikota Sibolga dan diikuti oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat didampingi Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara, Demina R Sitepu, Kapolres Sibolga, AKBP Edwin H Hariandja, Wadenpom Sibolga, Lekol CPM Sri Intan Situmorang dan jajaran Forkopimda.

Agenda pada pertemuan tersebut adalah untuk membahas strategi dalam upaya menekan inflasi di Kota Sibolga guna mengendalikan dan menekan harga kebutuhan bahan pangan pokok. Dalam sambutannya, Wali Kota Sibolga, Drs. H.M Syarfi Hutauruk, MM, menyampaikan bahwa dalam upaya menekan harga kebutuhan bahan pangan pokok saat ini Pemko Sibolga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Selain itu, Pemerintah Kota Sibolga sudah melakukan sidak ke beberapa pasar serta gudang Bulog kota Sibolga, dan mendapati beberapa komoditas yang mengalami kenaikan bahkan ada yang diatas harga eceran tertinggi, sesuai ketentuan Pemerintah yakni gula pasir. Langkah-langkah strategis lainnya yang diambil pemerintah Kota Sibolga antara lain adalah memperlancar pendistribusian dan juga operasi pasar murah.

Selanjutnya di dalam paparannya, Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga Suti Nasution menyatakan, “Pada bulan april 2019, tekanan inflasi dikota Sibolga mengalami peningkatan mencapai 1,15 %, dimana hal tersebut didorong oleh peningkatan kebutuhan komoditas pangan strategis, sejalan dengan masuknya bulan Ramadhan. Penyebabnya adalah komoditas holtikultura diataranya cabai merah, tomat, dan bawang”.

Diakhir paparannya, BI memberikan kesimpulan bahwa harus dilakukan koordinasi pelaksanaan action plan terhadap komoditas penyumbang inflasi yaitu cabai merah, tomat, dan bawang. Kunjungan ke gudang distributor, pasar, dan operasi pasar akan dilakukan serta monitoring harga komoditas secara intensif.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil I KPPU menyampaikan kajian terhadap beberapa komoditas yaitu bawang merah, bawang putih, telur, ayam dan daging sapi. Disampaikan juga bahwa mengingat kenaikan harga bawang putih yang dinilai sudah melebihi kewajaran, KPPU Kantor Wilayah I sedang mendata dan memanggil para importir bawang putih di Provinsi Sumatera Utara.

Lebih lanjut Kakanwil I menyampaikan, bahwa di dalam pengendalian Inflasi, KPPU berperan dalam mengawasi adanya lonjakan harga. “Di saat harga tinggi dan tidak wajar, KPPU akan meneliti apakah penyebabnya karena pasokan atau distribusi yang terhambat atau ada perilaku dari distributor yang mengarah pada kartel. Salah satu yang menjadi kewaspadaan kita bersama untuk saat ini adalah melonjaknya harga bawang putih. Terkait dengan tingginya harga tiket pesawat, saat ini masih dalam penyelidikan di KPPU pusat” pungkasnya.