Pantau Harga Cabai, Kanwil IV Turun Ke Pasar
Surabaya (2/8) – Kepala Kanwil IV KPPU Surabaya, Dendy R. Sutrisno bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan turun langsung ke Pasar untuk melakukan pemantauan harga cabai yang terus melambung tinggi. Operasi pasar juga dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Provinsi Jawa Timur sebagai respon terhadap kenaikan harga cabai, seperti yang dilakukan di Pasar Tambakrejo dan Pasar Wonokromo.
Drajat Irawan mengatakan mahalnya harga cabai yang mencapai Rp 80.000,-/Kg ini, karena yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur disebabkan minimnya stok di sentra-sentra produksi cabai. Sejak beberapa bulan terakhir, cabai di sejumlah pasar di Jawa Timur mengalami kenaikan harga yang signifikan. “masalahnya ada di hulu, di on farm atau produksinya Terutama di Kediri, Lamongan Tuban dan Blitar yang menjadi kantung produksi cabai Jawa Timur”, Jelas Drajat.
Dari Pengamatan Kanwil IV sampai saat ini, ada beberapa problem dari permasalahan naiknya harga cabai, seperti mata rantai distribusi cabai yang terlalu panjang yang berpotensi adanya kecurangan dalam penentuan harga bagi konsumen. Selain itu, Dendy mengapresiasi Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) milik Pemprov Jatim. Namun menurutnya, ada yang perlu disempurnakan. “Sebenarnya Jatim sudah punya landasan yang tinggi dengan adanya Siskaperbapo, kita dorong tentu dukungan Ibu Gubernur ada peningkatan dari sebelumnya hanya harga yang dikumpulkan menjadi volume. Jadi kita punya data real, di samping pergerakan harga, juga pergerakan volume,” imbuhnya.
Untuk stabilisasi harga cabai juga perlu dilakukan manajemen pasca panen seperti adanya cold storage untuk bisa menyimpan hasil pertanian setelah panen dan melakukan evaluasi manajemen pasca panen terkait ketersediaan stok cabai.