Semen Langka, Kanwil VI KPPU Makassar Gelar Focus Group Discussion
Makassar – (22/10/2019), Kanwil VI KPPU Makassar mengundang distributor semen, pedagang, asosiasi REI (real estate Indonesia), Gapensi (Gabungan Pengusaha Konstruksi) dalam rangka diskusi yang membahas terkait kelangkaan seman yang terjadi akhir-akhir ini. Diskusi ini digelar di aula GKN II Makassar. Turut Hadir Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, hadi Basalamah, dan Ditkrimsus Polda Sulsel, Welly Abdillah, selaku narasumber.
Kepala Kanwil VI KPPU Makassar, Hilman Pujana, dalam paparannya menyampaikan bahwa KPPU merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1999. Sebagai lembaga pengawas, parameter yang digunakan KPPU dalam melihat kondisi pasar yaitu pasokan dan harga barang. Pantauan yang telah dilakukan di beberapa toko bahan bangunan di Makassar, dan daerah lain seperti Gowa,Takalar dan Palopo stok semen sangat terbatas. Berdasarkan informasi sementara terjadinya kelangkaan dipicu oleh rusaknya pabrik milik PT. Indocement (IP) di Kalimantan Selatan yg memproduksi semen merk Tiga Roda sehingga jumlah pasokan semen merk Tiga Roda ke Sulawesi Selatan terganggu
Sementara Ditkrimsus Polda Sulsel, Welly Abdillah, menegaskan bahwa agar pelaku usaha tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya dengan melakukan penimbunan atau menahan stok barang.
Hal yang berbeda disampaikan oleh Kadis perdagangan, Hadi Basalamah. Dalam paparannya menyampaikan bahwa jika melihat kapasitas produksi dua pabrik semen yaitu Tonasa dan Bosowa di Sulsel ± 8 juta ton, dibandingkan konsumsi hanya 100 sampai 120 ribu ton per bulan, tidak mungkin terjadi kekurangan semen di Sulsel. Ditambah lagi adanya semen impor dengan disparitas harga antara semen lokal dan impor tersebut relatif besar menyebabkan over supply. Dengan kondisi itu, Produsen semen tentu melakukan adjustment.
Berbeda dengan Kadis Perdagangan Sulsel, perwakilan dari REI, menyatakan bahwa kesulitan mendapatkan semen. “informasi dari anggota kami, dua minggu lalu tidak dapat semen, kalaupun ada harganya naik” tutur Hari M Yudha, pengurus DPD REI Sulsel.
Senada dengan REI sulsel, perwakilan Gapensi mengungkapkan sempat merasakan kelangkaan semen namun tidak terlalu berdampak karena proyek yang dikerjakan sudah memasuki tahap akhir. Pedagang semen pun merasakan hal yang sama bahwa kesulitan memenuhi permintaan pelanggan karena stoke men habis.
Pada akhir diskusi, Hilman Pujana, menyampaikan bahwa KPPU tetap akan melaksanakan pengawasan sesuai tupoksi dengan memotret pelaku usaha dari hulu hingga hilir. (r)