Jelang Bulan Suci Ramadhan, Kanwil IV KPPU Pantau Harga Komoditas Pangan di Yogyakarta
Yogyakarta (10/4) – H-3 jelang bulan Suci Ramadhan, Kanwil IV KPPU bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY serta Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan survei lapangan untuk memantau ketersediaan dan harga komoditas pangan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY, Aris Riyanta menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pantauan di lapangan menunjukan ketersediaan pangan masih mencukupi, meski terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas namun secara umum masih dalam kondisi stabil. “Harga telur dan ayam sedikit mengalami kenaikan, harga cabe cenderung turun kecuali cabe merah besar sedikit mengalami kenaikan berfluktuasi karena cuaca, masyarakat lebih senang cabe segar”, jelas Aris.
Mengantisipasi potensi lonjakan harga Aris meyakinkan bahwa pihaknya bersama dengan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) dan ritel modern akan bersinergi untuk mensuplai bahan pokok yang mengalami kekurangan.
Disisi lain Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy R. Sutrisno disamping memberikan apresiasi terhadap pengelolaan pasar Beringharjo yang bersih dan relatif tertata baik, juga memberikan 3 catatan khusus mencermati hasil survey lapangan kali ini.
Pertama, mencermati sistem jual beli putus serta ketergantungan para pedagang pasar terhadap pemasok tertentu mengakibatkan lemahnya daya tawar yang berujung pada sulitnya membentuk harga jual yang relatif stabil dalam kurun waktu lama, sehingga perlu ada akses pasokan alternatif dan jaminan pasokan dalam durasi yang lebih lama.
Kedua, pembelian bahan pangan yang dilakukan masing – masing pedagang pasar dalam volume terbatas menyulitkan hadirnya harga jual ekonomis, sehingga perlu hadir institusi ekonomi (koperasi, PD Pasar dll) yang dapat menjadi wadah pengembangan ekonomi bagi para pedagang pasar.
Ketiga, memberikan apresiasi hadirnya kios pangan Segoro Amarto yang merupakan kolaborasi BPD DIY, Bank Indonesia, dan TPID, sekaligus mengharapkan agar Segoro Amarto ini tidak saja dapat menjadi penyeimbang baik dari sisi ketersediaan maupun keterjangkauan harga pangan di pasar tradisional, akan tetapi juga dapat dioptimalisasikan sebagai raw model pengelolaan usaha para pedagang pasar bersangkutan, termasuk penggunaan digital platform dalam bertransaksi maupun mengelola usahanya.
“Intinya, salah satu upaya penting stabilisasi harga bahan pangan di pasar tradisional adalah dengan mengajak partisipasi aktif para pedagang pasar itu sendiri untuk merubah pola pengelolaan usahanya agar dapat lebih efisien, sehingga diharapkan dapat menghasilkan kondisi pasokan bahan pangan yang relatif stabil dengan harga paling ekonomis dalam jangka waktu lama”, pungkas Dendy.
Selanjutnya, di akhir kegiatan survey ini Kanwil IV KPPU, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY serta Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk bersama-sama mengawal stabilisasi harga bahan pangan di wilayah Yogyakarta.