Koordinasi dalam Rangka Stabilitas Harga dan Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional di Daerah (Rakor HBKN)
Bandung (12/4) – Kepala Bagian Kajian dan Advokasi Kanwil III KPPU, Lina Rosmiati mengikuti kegiatan koordinasi dalam rangka stabilitas harga pasokan barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional di daerah (Rakor HKBN) bertempat di Aula Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Senin 12 April 2021.
Pertemuan membahas terkait evaluasi pelaksanaan Pengamanan Ketersediaan Stok dan Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting di Jawa Barat dan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Bulan Puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021.
Beberapa paparan disampaikan oleh narasumber, yang pertama dari Kanwil Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat terkait Laporan TPID dan komoditas pemacu deflasi di Jawa Barat meliputi telur ayam, cabai rawit, bawang merah, emas, dan kacang panjang. Sedangkan komoditas pemacu inflasi meliputi daging ayam ras, jeruk, cabai merah, minyak goreng, dan rokok kretek.
Paparan kedua disampaikan oleh narasumber dari Polda Jabar terkait Kesiapan dan Langkah-Langkah Polda Jabar dalam menghadapi puasa dan Idul Fitri 1442 H. Polda Jabar senantiasa menjadi bagian dari Satgas Pangan untuk menjaga ketersediaan bapokting, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga pangan. Analisa menunjukkan komoditas yang perlu dijaga ketersediaan dan harganya menjelang HBKN meliputi cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan daging ayam. Hal-hal yang menyebabkan kenaikan harga pangan dan permasalahannya adalah siklus musim tahunan dan kenaikan harga komoditas impor. Pesan dari Kasatgas Pangan pusat menjelang HBKN agar tidak segan melakukan penegakan hukum, update terhadap regulasi pangan, pemantauan harga dan pasokan dan feedback terhadap stakeholder.
Paparan ketiga dari DKPP Jabar terkait Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Menjelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2021. Pemacu kenaikan harga daging sapi dan saat ini adalah kenaikan daging sapi impor dan adanya ketidaklancaran distribusi. Sedangkan harga ayam ras naik karena kenaikan harga DOC menjadi Rp 8500/ekor melebihi HPP Rp 6000/ekor. DKPP menyebutkan bahwa pasokan daging sapi dan daging ayam menjelang HBKN aman. Ada program operasi pasar murah juga yang dilakukan sebagai program penstabilan harga.
Paparan keempat dari Bulog Divre Jabar terkait Kesiapan Perum Bulog Kanwil Jabar dalam Pengamanan dan Stabilitas Harga Menjelang HBKN Idul Fitri 1442 H. Tim bulog termasuk dalam tim satgas pangan Polda Jabar dan membantu penyaluran beras dan komoditas lainnya menjelang HBKN.
Kepala KPPU Kanwil III, Aru Armando menyatakan siap berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholders dalam upaya menjaga pasokan, kestabilan harga serta mencegah adanya potensi praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam harga jual komoditas pangan. “Pemantauan harga komoditas pangan pada prinsipnya adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh KPPU. Namun, dalam rangka menyambut Ramadhan dan juga Hari Raya Idul Fitri, maka kegiatan pemantauan dan pengawasan akan lebih intensif dilakukan. Dan tentunya bekerja sama dengan semua pemangku kebijakan di wilayah kerja,” tukas Aru.
Disperindag selaku penyelenggara dan moderator acara menyampaikan apresiasi dari seluruh narasumber yang sudah memaparkan substansi. Selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab dari peserta rakor HBKN. Akhir kata, melalui rapat koordinasi ini, Disperindag Jabar berharap ketersediaan stok aman dan harga kebutuhan pokok dan barang penting di Jawa Barat stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu bulan puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021.