Jelang Lebaran, Koordinasi dengan Bulog Kanwil Jabar: Stok Beras dan Daging Aman
Bandung (4/5) – KPPU Kanwil III melakukan koordinasi terkait bahan pangan khususnya ketersediaan komoditas beras dan daging sapi impor di Jawa Barat menjelang hari raya lebaran bersama dengan Bulog Kanwil Jabar. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bidang Pengadaan Bulog Kanwil Jabar, Imam Firdaus Jamal. Diskusi dipimpin oleh Kepala Bagian Kajian dan Advokasi, Lina Rosmiati.
Di dalam pertemuan, Imam menyampaikan bahwa Bulog Kanwil Jabar menjalankan tugas pokok menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga komoditas bahan pokok khususnya beras, jagung dan kedelai. Ketersediaan beras yang ada di wilayah Bulog Kanwil Jabar per tanggal 3 Mei 2021 yang tersebar di 7 Kantor Cabang Bulog di Wilayah Jabar ada di angka 218.012 ton. Jumlah itu terdiri dari 217.182 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan sekitar 830 ton stok beras komersil. Harga jual beras tersebut adalah Rp.8.300/kg. Penjualan beras Bulog Divre Jabar dari awal tahun hingga 3 Mei 2021 sejumlah 61.000 ton, sudah mencapai 22,5% dari target 270.000 ton per tahun. Cadangan beras yang ada diperkirakan aman hingga 10 bulan kedepan.
Hingga sejauh ini, Bulog Kanwi Jabar menyerap beras dari petani di beberapa wilayah sentra beras Jabar seperti Indramayu, Subang, Cirebon, Karawang, Sumedang dan Ciamis. Jika ada stok lebih, disalurkan ke wilayah non sentra beras seperti wilayah NTT dan Sumatera Utara.
Untuk komoditas daging sapi, Bulog Kanwil Jabar tidak melakukan pembelian mandiri dan hanya menerima pergeseran tugas penyaluran dari Bulog pusat. Stok daging sapi yang dimiliki Bulog Kanwil Jabar per 3 Mei 2021 sebanyak 1,25 ton dan daging kerbau sebanyak 0.94 ton. Saat ini, daging sapi dijual di harga Rp.85.000/kg sedangkan daging kerbau dijual di harga Rp.75.000/kg. Penjualan daging sapi dan kerbau dilakukan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Bulog Kanwil Jabar menyatakan bahwa stok beras dan daging impor di Jawa Barat aman untuk persiapan menjelang hari raya lebaran. (Sandra)