Harga Kedelai Meroket, Kanwil III KPPU Memantau Dampaknya ke Industri Tahu Tempe di Sumedang
Sumedang (13/10) – Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil III KPPU, Ero Sukmajaya, bersama tim melakukan diskusi dengan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kab. Sumedang yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Idik Jaya Permana Sukma, Kabid Koperasi, Engkos, dan Pengawas Perdagangan, Mamay Toyamay.
Ero menyampaikan tujuan diskusi ini adalah untuk mengetahui pasokan dan kebutuhan kedelai di Sumedang, serta ingin mengetahui dampak dari kenaikan harga kedelai terhadap industri tahu tempe di Sumedang.
Sekdin KopUKMPP menyambut baik maksud dan tujuan KPPU, “Sumedang sebagai Kota Tahu yang memang kebutuhan terhadap kedelainya sangat signifikan,” ujar Idik. ”Untuk harga tahu-tempe belum ada kenaikan, hanya ukurannya saja yang diperkecil, kebutuhan kedelai Sumedang belum bisa terpenuhi oleh kedelai lokal karena ada perbedaan kualifikasi kedelainya juga, informasi yang kami peroleh kedelainya dikirim dari Jakarta,” tambah Mamay.
Pada kesempatan ini, hadir juga Ketua Koperasi Produsen Tempe Tahu (KOPTI) Kab. Sumedang, H. Ii Suparna, yang menceritakan kondisi dan kebutuhan para perajin tahu-tempe di Sumedang. ”KOPTI mewadahi para perajin tempe dan tahu agar harga kedelai untuk para perajin tahu-tempe tidak terlalu tinggi. Kami diberi fasilitas kedelai hingga 300 ton/bulan sedangkan kebutuhan kami satu bulan mencapai 700 ton, kekurangannya masih banyak. Harga baru kedelai sekarang Rp12.250/kg karena ada bantuan dengan selisih Rp1.000/kg sebanyak 110 ton kedelai, untuk kekurangannya lagi masih mencari dari luar untuk memenuhi kebutuhan semua perajin tahu-tempe di Sumedang, dan bantuan ini pun hanya sewaktu-waktu karena harga kedelai sedang naik saja,” terang Ii. ”Banyak perajin yang menurunkan jumlah produksinya karena kenaikan harga kedelai yang mencapai lebih dari Rp13.000/kg ini,” tutupnya.
Setelah diskusi, Tim Kanwil III KPPU melakukan pemantauan langsung ke lokasi produksi tahu yang rata-rata mengurangi jumlah produksinya karena tingginya harga kedelai saat ini. (aa)