Kanwil III KPPU Pantau Harga Bapok di Pasar Banjaran: Harga Cabe Naik, Tahu-Tempe Makin Kecil
Kab. Bandung (11/10) – Kedelai adalah salah satu komoditas pangan yang pemenuhan pasokannya masih mengandalkan negara lain. Hingga saat ini kebutuhan kedelai Indonesia masih bergantung pada kedelai impor. Kenaikan harga kedelai di pasar global tentunya berdampak pada komoditas pangan yang berbahan baku kedelai seperti tahu tempe. Mencermati trend kenaikan harga kedelai serta bahan pokok lainnya, Kanwil III melakukan pemantauan harga di pasar tradisional di wilayah kerja, salah satunya Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung.
Sebelum melakukan survey harga, Tim Kanwil III KPPU berdiskusi dengan Kasubag Tata Usaha UPTD Pasar Banjaran, Jeje Wahyudin. Dalam diskusi tersebut, Kepala Bagian Administrasi Kanwil III KPPU, Yully Asianto menyampaikan bahwa KPPU turut mencermati perkembangan informasi terkait kenaikan harga komoditas pangan. “Tujuan KPPU mencermati kenaikan harga bapok itu untuk mengetahui apakah ada permainan pelaku usaha besar di rantai pasoknya apa tidak. Yang sekarang lagi hangat soal kenaikan harga kedelai,” ujar Yully. Terkait dengan ramainya pemberitaan terkait kenaikan harga kedelai, Jeje menyatakan bahwa harga kedelai di Pasar Banjaran masih terpantau normal. “Penjualan kedelai untuk partai kecil, untuk eceran aja. Kedelai yang ada di kita itu kedelai kering. Harga yang impor Rp15.000 per kilogram, yang lokal Rp14.000 per kilogram. Harganya tetap segitu aja,” ujarnya. Jeje menambahkan pengrajin tahu tempe di Banjaran tidak membeli bahan baku kedelai dari pasar, melainkan dari agen kedelai. Salah satu agen kedelai ada di daerah Ciherang, Banjaran. Lebih lanjut pihaknya menyatakan bahwa menyiasati kenaikan harga kedelai, pengrajin tahu tempe memperkecil ukuran tahu-tempe.
Pada kesempatan tersebut, Kepala UPTD Pasar Banjaran, Holid Abdullah juga hadir menemui Tim Kanwil III KPPU. Holid mendampingi Kanwil III KPPU melakukan survey harga bahan pokok kepada pada pedagang di Pasar Banjaran. Berdasarkan hasil survey, komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga dibandingkan hari sebelumnya yaitu beras, telur ayam broiler, masing-masing naik Rp500 per kilogram. Selain itu harga cabe rawit merah tanjung naik Rp5.000 per kilogram, cabe merah kriting naik Rp3.000, cabe rawit hijau naik Rp2.000. Kenaikan harga tersebut dikarenakan kenaikan permintaan dari masyarakat, sedangkan kenaikan harga pada cabe rawit hijau karena faktor cuaca. (aar)
Berikut beberapa harga bahan pokok di Pasar Banjaran:
Sebelum melakukan survey harga, Tim Kanwil III KPPU berdiskusi dengan Kasubag Tata Usaha UPTD Pasar Banjaran, Jeje Wahyudin. Dalam diskusi tersebut, Kepala Bagian Administrasi Kanwil III KPPU, Yully Asianto menyampaikan bahwa KPPU turut mencermati perkembangan informasi terkait kenaikan harga komoditas pangan. “Tujuan KPPU mencermati kenaikan harga bapok itu untuk mengetahui apakah ada permainan pelaku usaha besar di rantai pasoknya apa tidak. Yang sekarang lagi hangat soal kenaikan harga kedelai,” ujar Yully. Terkait dengan ramainya pemberitaan terkait kenaikan harga kedelai, Jeje menyatakan bahwa harga kedelai di Pasar Banjaran masih terpantau normal. “Penjualan kedelai untuk partai kecil, untuk eceran aja. Kedelai yang ada di kita itu kedelai kering. Harga yang impor Rp15.000 per kilogram, yang lokal Rp14.000 per kilogram. Harganya tetap segitu aja,” ujarnya. Jeje menambahkan pengrajin tahu tempe di Banjaran tidak membeli bahan baku kedelai dari pasar, melainkan dari agen kedelai. Salah satu agen kedelai ada di daerah Ciherang, Banjaran. Lebih lanjut pihaknya menyatakan bahwa menyiasati kenaikan harga kedelai, pengrajin tahu tempe memperkecil ukuran tahu-tempe.
Pada kesempatan tersebut, Kepala UPTD Pasar Banjaran, Holid Abdullah juga hadir menemui Tim Kanwil III KPPU. Holid mendampingi Kanwil III KPPU melakukan survey harga bahan pokok kepada pada pedagang di Pasar Banjaran. Berdasarkan hasil survey, komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga dibandingkan hari sebelumnya yaitu beras, telur ayam broiler, masing-masing naik Rp500 per kilogram. Selain itu harga cabe rawit merah tanjung naik Rp5.000 per kilogram, cabe merah kriting naik Rp3.000, cabe rawit hijau naik Rp2.000. Kenaikan harga tersebut dikarenakan kenaikan permintaan dari masyarakat, sedangkan kenaikan harga pada cabe rawit hijau karena faktor cuaca. (aar)
Berikut beberapa harga bahan pokok di Pasar Banjaran:
No. | Bahan Pokok | Harga |
---|---|---|
1. | Beras Premium | Rp12.000/kg |
2. | Beras Medium | Rp10.000/kg |
3. | Beras IR 64 | Rp11.000/kg |
4. | Telur Ayam Broiler | Rp26.000/kg |
5. | Cabai Merah Tanjung | Rp60.000/kg |
6. | Cabai Merah Keriting | Rp53.000/kg |
7. | Cabai Rawit Hijau | Rp42.000/kg |
8. | Cabai Rawit Merah | Rp55.000/kg |
9. | Bawang Merah | Rp35.000/kg |
10. | Bawang Putih Biasa | Rp22.000/kg |
11. | Kedelai Import | Rp15.000/kg |
12. | Kedelai Lokal | Rp14.000/kg |