Meskipun 97% Komoditas Pangan Didatangkan dari Luar, Ketersediaan Pasokan Tetap Aman di Kota Bandung

Meskipun 97% Komoditas Pangan Didatangkan dari Luar, Ketersediaan Pasokan Tetap Aman di Kota Bandung

Bandung (21/12) – Kepala Bagian Kajian dan Advokasi Kanwil III KPPU, Mansur, bersama tim melakukan diskusi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung yang diwakili oleh Kepala Bidang Distribusi dan  Perdagangan Pengawasan Kemetrologian, Meiwan Kartiwa di Kantor Disperindag Kota Bandung terkait kajian komoditas penyumbang inflasi.

Mansur menjelaskan bahwa kedatangan Tim Kanwil III adalah untuk menjaga hubungan baik yang selama ini sudah terjalin serta berdiskusi terkait dengan kajian komoditas penyumbang inflasi. “Berdasarkan informasi yang telah diperoleh, Jawa Barat adalah daerah penghasil komoditas pangan, namun ironisnya, komoditas pangan tersebut menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jawa Barat. Padahal jika mengacu pada hukum ekonomi, ketika supply lebih tinggi dari demand harusnya harga turun, namun faktanya walaupun supply lebih tinggi dari demand ternyata harga komoditas saat ini tetap naik,” ujar Mansur.

Meiwan menyambut baik maksud kedatangan Kanwil III dan menjelaskan bahwa komoditas pangan untuk Kota Bandung 97% berasal dari luar, namun Bandung tidak pernah kekurangan stock. Adapun kenaikan harga saat ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu cuaca, tata niaga yang panjang, tingginya margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) dan harga produksi di tingkat petani juga naik.

“Dari data yang dimiliki Disperindag, 97% komoditas pangan kebutuhan berasal dari luar sehingga untuk sampai di Bandung, telah melalui beberapa tangan (pedagang) yang tentunya berpengaruh pada harga di tingkat end user (konsumen). Misalnya, telur ayam, beras, bawang merah, dan cabai merah dipasok dari daerah penghasil sekitar di Provinsi Jabar seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, sisanya diperoleh dari Provinsi Jateng, dan Provinsi Jatim. Untuk beras, memang petani di Jabar banyak yang menjual ke Food Station di Cipinang Jakarta, dari sana disalurkan kembali ke Jabar dan daerah lain di Indonesia,” jelas Meiwan.

Meiwan juga menyebutkan bahwa Disperindag Kota Bandung setiap harinya melakukan pengawasan bapokting dan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2023, stok pangan aman dan harga stabil sesuai harga acuan yang berlaku. “Meskipun ada kenaikan, namun tidak terlalu signifikan,” ujarnya. (SD)