Pemprov DKI Menjaga Ketersediaan Kebutuhan Komoditas Pangan melalui BUMD
Jakarta (12/12) – Masifnya pembangunan di DKI Jakarta menyebabkan penggunaan lahan yang tidak seimbang. Ketersediaan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta sudah tidak memadai lagi. Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPKP DKI Jakarta, Lya Ambasari menyatakan bahwa produksi gabah dari lahan tersedia di Jakarta hanya bisa memenuhi kebutuhan selama 2 hari dan sisanya mengandalkan pasokan dari luar daerah. Bahkan 98% kebutuhan pangan di Pemprov DKI Jakarta diperoleh dari luar DKI.
Hal ini disampaikan Lya pada saat diskusi dengan Mansur selaku Kepala Bidang Kajian Kanwil III KPPU, terkait kajian analisis komoditas pangan.
“Untuk beras, sebenarnya masih ada lahan sebesar 410 ha yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat, namun produksi pertahunnya hanya memenuhi 2 hari kebutuhan beras Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan pangan DKI, kami juga dibantu oleh BUMD Pangan yang melakukan kerja sama antar daerah secara B to B. Untuk beras dikelola oleh PT Food Station Tjipinang Jaya yang juga mengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), apabila stok masih di atas 30.000 ton/hari, berarti pasokan masih aman. Syarat untuk menjadi rekanan Food Station adalah harus surplus di daerah pemasok. Untuk Nataru, pasokan Insya Allah aman,” ujar Lya.
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh DKPKP, Frida dari DPPKUKM juga menyampaikan pasokan pangan DKI diusahakan oleh 3 BUMD pangan. “PT Food Station menyediakan beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, telur, ayam, bawang putih. Perumda Pasar Jaya menyediakan produk hortikultura seperti bawang, cabai, dan buah-buahan. Untuk sapi hidup, daging sapi beku, dan daging ayam beku disediakan oleh Perumda Dharma Jaya. Bulog juga membantu menyediakan beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan daging kerbau beku. Untuk beras dipasok dari daerah Banten, Jabar, Jateng, Jatim, dan Sulsel. Produk hortikultura dipasok dari Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel. Daging sapi dipasok dari Lampung, Bali, Jabar, Jatim, Jateng NTB. Sedangkan telur ayam dari Jabar, Jateng, dan Banten,” imbuh Frida.
Di akhir diskusi, Mansur menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik antara Kanwil III dengan DKPKP dan DPPKUKM Pemprov DKI Jakarta dan berharap kegiatan sinergitas antar lembaga tetap terus terjaga. (SD)