Jelang Ramadhan, KPPU Kanwil III Pantau Harga Komoditas Pangan di Pasar Tradisional di Kota Bandung
Bandung (10/3) – Dua pekan menjelang bulan suci Ramadhan, Kanwil III KPPU melakukan pemantauan terkait stok dan harga komoditas pangan di 2 (dua) pasar tradisional di Kota Bandung, yaitu Pasar Sederhana dan Pasar Kosambi. Tim Kanwil III KPPU juga berdiskusi dengan Kepala Pasar pada kedua pasar tersebut.
Ditemui di kantor Pasar Sederhana, Kepala Pasar Sederhana, Ikhsan Sudrajat menyampaikan bahwa sebagian besar harga komoditas pangan pokok masih relatif stabil. Adapun barang pokok yang mulai mengalami kenaikan harga yaitu cabe rawit merah yang sebelumnya pada kisaran harga Rp60.000/kg, saat ini berada di kisaran Rp70.000/kg. Ikhsan menambahkan, bahwa Minyakita yang sempat langka dengan harga jual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Pasokan dan harga Minyakita mulai stabil setelah ada pengiriman dari distributor yaitu program dari Indag Provinsi (Jawa Barat). Ada 20 pedagang dari sekitar 60 pedagang yang dapat Minyakita langsung dari distributor seharga Rp12.600/liter yang dijual lagi sesuai HET (Rp14.000/liter). Dari distributor sudah 2 kali pengiriman setiap hari Sabtu,” ujar Ikhsan.
Adapun hasil survei langsung kepada para pedagang Pasar Sederhana, Tim memperoleh informasi tentang pendistribusian Minyakita, yaitu pedagang mendapatkan 2 kali pengiriman dari distributor sebanyak 5 karton dan 15 karton (1 karton = 12 liter). Sebagian pedagang yang masih memiliki stok lama Minyakita masih menjual seharga Rp16.000/liter karena harga perolehannya Rp15.000/liter.
Berbeda dengan hasil diskusi dan survei di Pasar Sederhana, Kepala Pasar Kosambi, Yayan Agustina Gunawan menjelaskan bahwa komoditas pangan yang saat ini mengalami kenaikan harga adalah cabe rawit merah, harganya melambung dari kisaran Rp60.000/kg menjadi Rp90.000/kg. “Sudah semingguan ini cabe rawit harganya naik. Beras premium juga naik Rp1.000, kalau beras Bulog harusnya kan harganya kisaran Rp9.000/kg, pedagang sempat ada yang jual seharga Rp11.000/kg, sejak ada sidak dari Polda, pedagang jual di harga Rp9.000/kg lagi,” ujar Yayan. Saat diwawancara terkait dengan minyak goreng, Yayan menjelaskan bahwa saat ini Minyakita masih langka. Pihaknya pernah diminta oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendata kebutuhan Minyakita di Pasar Kosambi, namun hingga saat ini belum ada suplai yang masuk. Informasi lainnya yaitu adanya Program Bundling Hemat Edisi Perumda Kota Bandung yang mem-bundling minyak goreng kemasan merek Fitri seharga Rp10.000/liter dengan ikan kembung/ bawal/ patin. Program ini berkaitan dengan program Gemarikan, yaitu Gerakan Masyarakat Makan Ikan.
Adapun hasil survei langsung harga komoditas pangan di Pasar Kosambi, Tim Kanwil III menemukan beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga yaitu bawang putih Rp32.000/kg yang sebelumnya Rp30.000/kg, bawang merah Rp48.000/kg, sebelumnya Rp40.000/kg. Sedangkan harga cabe merah, cabe rawit hijau, dan cabe keriting hijau masih berada pada kisaran Rp60.000/kg. (aar)