Jelang Idulfitri, Kanwil III KPPU Pantau Harga dan Pasokan Bahan Pokok di Kota Cimahi

Jelang Idulfitri, Kanwil III KPPU Pantau Harga dan Pasokan Bahan Pokok di Kota Cimahi

Cimahi (5/4) – Selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444H, harga beberapa kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan. Guna menjamin ketersediaan bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga, Kanwil III KPPU yang diwakili oleh Yully Asianto selaku Kepala Bagian Administrasi Kanwil III beserta tim turun langsung ke Pasar Atas Baru Kota Cimahi dan berdiskusi dengan Sri Wahyuni selaku Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Cimahi.

Yully mengatakan perlunya menjaga pasokan dan harga bahan pokok untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Idulfitri, “Kalau dari sisi KPPU, pengawasan dilakukan untuk menghindari adanya tindakan pelaku usaha yang bertentangan dengan Undang-Undang Persaingan Usaha yang dapat mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran.”

Menjawab semua itu, Yuni memaparkan bahwa di Kota Cimahi secara umum, perkembangan harga bahan pokok sejak Januari hingga April 2023 ini banyak terjadi perubahan. “Untuk komoditas beras sejak beberapa bulan ke belakang mengalami kenaikan per kilogramnya pada kisaran Rp500-Rp1.000. Harga telur ayam bergantung pada distributornya, namun aman pada kisaran harga Rp27.000-Rp29.000/kg. Minyak goreng kemasan pouch merek Minyakita masih di harga Rp16.000/lt dengan pasokan yang memang kurang. Sedangkan harga daging ayam Rp35.000/kg dan daging sapi di kisaran Rp120.000-Rp140.000/kg,” terang Yuni.

Yuni pun memastikan hingga saat ini pasokan dan harga kebutuhan pangan masih aman walaupun harga berfluktuasi. Kota Cimahi bebas dari perilaku pelaku usaha yang merugikan, sejauh ini juga tidak ditemukan adanya praktik tying dalam penjualan bahan pokok terutama untuk produk Minyakita. Sebagai kota konsumen, bahan-bahan pokok yang ada di Kota Cimahi didatangkan langsung dari daerah-daerah sekitar yang masih berada di Provinsi Jawa Barat. Selain itu, tiap komoditas ada perkumpulan pedagangnya, sehingga para pedagang telah memiliki jaringan dan informasi yang lengkap mengenai pasokan bahan pokok yang dijual di pasar. (aa)