Bandung Barat (16/11) – Merespon terjadinya kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti beras, cabai, bawang merah, gula pasir, dan bawang putih di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat termasuk di Kabupaten Bandung Barat, Mansur selaku Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil III KPPU bersama tim melaksanakan diskusi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat (Disperindag KBB) yang diwakili oleh Rachmat S. selaku Sekretaris Dinas beserta tim termasuk para Kepala UPTD Pasar Wilayah I dan II di Bandung Barat.

Mansur menyampaikan terkait tugas dan kewenangan KPPU serta maksud dan tujuan berdiskusi dengan Disperindag KBB. “Salah satu perwujudan dari pelaksanaan tugas dan wewenang KPPU, yakni aktif melakukan pemantauan dan identifikasi faktor penyebab kenaikan harga komoditas pangan di daerah termasuk di KBB, karena beberapa perkara persaingan usaha terjadi di sektor pangan. Dalam menjalankan tugasnya, KPPU harus bersinergi dengan berbagai mitra termasuk Dinas Perdagangan di daerah,” jelas Mansur.

Rachmat menyampaikan bahwa saat ini KBB masuk kategori daerah dengan inflasi yang cukup tinggi didasarkan pada data yang dirilis BPS. Berdasarkan data hasil pemantauan harian dari delapan pasar binaan Disperindag KBB, terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti gula pasir, bawang putih, beras, cabai, dan bawang merah. Alasan utama pedagang ketika ditanyakan penyebab kenaikan harga adalah hambatan distribusi.

“Hambatan distribusi atau keterlambatan datangnya barang selalu dijadikan sebagai alasan utama para pedagang menaikkan harga. Namun mereka tidak pernah menyampaikan alasan kenapa barang tersebut bisa terlambat didistribusikan. Tentunya ini harus didalami lebih lanjut, jangan sampai terdapat permainan oleh pelaku usaha,” ujar Rachmat.

Dari hasil pertemuan ini, Disperindag KBB dan Kanwil III KPPU akan berkoordinasi dalam hal pemantauan harga komoditas pangan di KBB. (KA)