Jelang Bulan Ramadan, KPPU Inisiatif Tinjau Pasar Secara Langsung
Surabaya (12/2) – Sebulan jelang bulan Ramadan, pada hari ini Kanwil IV KPPU berinisiatif melakukan tinjauan lapangan bahan pokok di pasar tradisional yang berada di Kota Surabaya antara lain pasar Wonokromo, pasar Keputran serta pasar Genteng.
Pada pantauan di Pasar Wonokromo yang dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Surabaya, Kepala Bidang PPhnak Dinas Peternakan Jawa Timur, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur, Bulog Divre Jawa Timur serta Kepala Pasar Wonokromo, beberapa harga komoditi terpantau mengalami kenaikan. Harga beras jenis medium berada pada kisaran Rp 10.900/kg, dan beras premium pada kisaran harga Rp 17.000/kg. Kemudian harga gula pasir berada pada kisaran Rp 17.000/kg, harga daging ayam Rp 36.000/kg, harga daging sapi Rp 120.000/kg, harga telur ayam Rp 27.000/kg, harga bawang putih Rp 33.000/kg, harga bawang merah Rp 23.000/kg, harga cabe rawit Rp 44.000/kg, harga cabe besar merah Rp 64.000/kg serta harga cabe besar hijau Rp 20.000/kg. Pada komoditi minyak goreng, harga untuk minyak goreng curah adalah Rp 14.000/liter, minyakita Rp 14.000/liter, dan minyak goreng premium berbagai merk mulai dari Rp 14.000/liter hingga Rp 18.000/liter.
“Dari pantauan di lapangan, kami menemukan yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah harga beras,” ujar Dendy R. Sutrisno selaku Kepala Kanwil IV. Terkait hal tersebut, Dendy meminta Bulog untuk melakukan pendistribusian beras secara intensif mengingat Bulog masih mempunyai ketersediaan beras SPHP.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyatakan kesiapan Pemkot Surabaya dalam menghadapi bulan Ramadan serta berupaya agar komoditi pangan di Surabaya tetap terkendali dan melakukan upaya stabilisasi terhadap komoditi tertentu langsung ke masyarakat.
Dendy mengharapkan masyarakat untuk tetap tenang, menghindari pembelian yang tidak perlu (panic buying) sebab persediaan komoditi pangan dinilai masih cukup. “Bagi pelaku usaha dihimbau tidak mencoba melakukan upaya yang mengarah pada praktek penahanan pasokan yang berimbas pada harga yang tidak wajar,” tegasnya. Catatan terakhir, kami mendorong pemerintah daerah meningkatkan peran pasar tradisional sebagai garda depan stabilisasi harga pangan, tidak sekedar hanya dilibatkan dalam operasi pasar.