Bandung (1/7) – Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil III KPPU Mansur menghadiri undangan Rilis Berita Statistik BPS Provinsi Jawa Barat bertempat di Aula BPS Provinsi Jawa Barat. Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat serta Instansi Vertikal yang berada di Jawa Barat turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Bey Machmuddin menyampaikan harapannya agar BPS senantiasa meningkatkan kualitas dan cakupan datanya sehingga bisa memberikan informasi lebih lengkap dan komprehensif kepada masyarakat. Data-data yang disajikan oleh BPS sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat.
Selanjutnya Berita Rilis Statistik Provinsi Jawa Barat disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Marsudijono. Pada bulan Juni 2024, Inflasi Jawa Barat year on year (y-o-y) sebesar 2,38% dan secara month to month (m-t-m) terjadi deflasi sebesar 0,04%. Komoditas penyumbang deflasi diantaranya bawang merah, tomat, daging ayam ras, telur ayam ras, dan air kemasan. Meskipun demikian, komoditas beras masih menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar yaitu 0,03% (m-t-m).
Tiga daerah di jawa Barat yaitu Bandung, Majalengka, dan Bekasi tercatat mengalami inflasi di tengah tujuh daerah lainnya mengalami deflasi. Secara rinci, ketiga daerah tersebut mengalami inflasi sebesar 0,12% di Kabupaten Majalengka, 0,11% di Kabupaten Bandung, dan 0,02% di Kota Bekasi. Sementara daerah dengan deflasi adalah Kota Bogor -0,11%, Kota Sukabumi -0,16%, Kota Bandung -0,03%, Kota Cirebon -0,34%, Kota Subang -0,35%, Kota Depok -0,11%, dan Kota Tasikmalaya -0 04%. (SD)