Kartel adalah musuh setiap negara: KPPU butuh power untuk mengungkap Kartel (1) :
Bandung (10/9) “Kriminalisasi kartel merupakan isu persaingan usaha yang tengah menjadi perdebatan di dunia saat ini”
Hal ini disampaikan ketua KPPU, Tadjuddin Noer Said saat membuka workshop dan seminar yang diselenggarakan KPPU bekerjasama dengan UNCTAD (United Nation Conference on Trade and Development). Acara yang berjudul “Workshop on Cartel Detection and Investigation Manual” dihadiri oleh para investigator KPPU serta beberapa instansi pemerintah.
Dalam sambutannya Tajuddin mengungkapkan bahwa kartel merupakan tindakan kriminal. Kartel adalah perkara yang sangat kompleks karena sulitnya proses pembuktian, bahkan di beberapa negara telah menerapkan aturan hukuman penjara atas pelanggaran kartel, diantaranya Australia, Kanada dan Jepang. Oleh karena itu, menurut divisi Antitrust Departemen Kehakiman Amerika, sanksi yang tegas merupakan solusi utama bagi pelanggaran kartel.
Seminar yang diselenggarakan selama dua hari ini merupakan bentuk capacity building yang sekarang ini sedang digeber oleh KPPU. Tujuannya jelas, yakni upaya meningkatkan kompetensi lembaga dalam menangani perkara kartel melalui peningkatan kompetensi para investigator KPPU. Dalam upaya capacity building ini, KPPU bersama UNCTAD berupaya menyusun buku manual investigasi kartel sebagai pedoman dalam penanganan perkara kartel. Dalam workshop akan memaparkan manual tersebut.
Pada pertemuan pertama hari ini, dipaparkan beberapa kasus kartel yang terjadi di beberapa negara di Asia. Melalui sharing experience ini diharakan menjadi referensi bagi para investigator KPPU dalam upaya memberantas kartel di Asia, khususnya Indonesia.
Bertindak sebagai pembicara dalam seminar ini adalah Haw-Kae CHEN (CTFTC), Jay-Young KANG (KFTC), Shangmin Song (UNCTAD), Philip Monagon, Alexander Lay dan Moh. Reza dari KPPU. (egs)